Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Buya Anwar Sebut Densus 88 Antiteror Garang di Tempat Lain, Tetapi Lemah di Papua

Senin, 07 Maret 2022 – 20:20 WIB
Buya Anwar Sebut Densus 88 Antiteror Garang di Tempat Lain, Tetapi Lemah di Papua - JPNN.COM
Ilustrasi, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Teleggen masuk daftar DPO Polri.Pemerintah sudah resmi melabeli KKB Papua sebagai teroris. Foto: ANTARA/HO-Humas Nemangkawi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 terlihat gagah ketika mengurusi masalah radikalisme di tempat-tempat yang masyarakatnya mudah ditangani.

Namun, dua lembaga itu terlihat lemah ketika menghadapi terorisme di Papua. 

"Di sana korban yang berjatuhan baik yang luka-luka atau mati karena ditembak dan dibunuh oleh KKB sudah cukup banyak, bahkan baru-baru ini, yaitu pada 2 Maret yang lalu, ada delapan karyawan Palapa Timur Telematika tewas ditembak KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," kata Anwar dalam siaran pers, Senin (7/3). 

Ketua PP Muhammadiyah itu juga menyampaikan evakuasi jenazah korban juga sempat terkendala lantaran cuaca dan baru dilakukan pada hari ini. 

Anwar mengaku sedih melihat para korban yang berjatuhan itu sedang bekerja untuk kepentingan orang banyak, yaitu melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel. Hal ini jelas membuat masyarakat kecewa dengan negara. 

"Kami sedih karena saudara-saudara kita yang sedang bekerja tersebut tewas dibunuh oleh sang teroris, tetapi kita juga kecewa karena terkesan BNPT dan Densus 88 tidak dan belum berbuat banyak dalam memberantas dan memerangi terorisme di Papua," sambung

Buya Anwar mengingatkan KKB akhir-akhir ini telah membuat  masyarakat Papua tidak lagi bisa hidup dengan tenang.

Selalu diliputi oleh rasa takut dan ketakutan. Anwar juga menduga polisi dan tentara pun memiliki rasa takut karena mereka juga manusia biasa. 

Oleh karena itu, Anwar berharap BNPT dan Densus 88 Antiteror memberikan perhatian lebih untuk menghentikan tindakan terorisme di Papua yang sudah sangat meresahkan.

Sudah menjadi tugas negara yang diamanatkan kepada dua lembaga itu untuk membuat masyarakat aman dan  tenang dari bayang-bayang aksi terorisme. (tan/jpnn)

Buya Anwar Abbas menilai BNPT dan Densus 88 Antiteror terlihat garang ketika mengurusi masalah radikalisme di tempat-tempat yang tenang.

Redaktur : Natalia
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News