Buya Curiga Ada Penggoreng Isu Perppu Ormas demi Pemilu 2019
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menilai Presiden Joko Widodo tidak memiliki beban politik. Buya -panggilan Syafii- bahkan menyebut presiden yang beken dengan panggilan Jokowi itu tak memikirkan popularitasnya dalam mengambil kebijakan yang berkaitan erat dengan kepentingan bangsa dan negara.
Buya lantas mencontohkan ketika Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Ada pihak yang menyebut perppu itu sebagai bukti pemerintahan Jokowi antipati pada umat Islam Indonesia karena mau membubarkan ormas tanpa proses pengadilan.
Namun, Buya justru mengatakan, ada pihak yang membasar-besarkan isu itu. “Islam yang mana? Saya menghargai Perppu ini, walaupun apakah memang betul perlu perppu atau cukup dengan pengadilan,” ujar Buya usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (17/7).
Cendekiawan muslim asal jebolan Ohioe University itu pun menyebut isu tentang perppu tak terlepas dari agenda politik 2019. “Ini semua digoreng ini isu untuk 2019. Dan Jokowi enggak perlu itu (popularitas, red)," tuturnya.
Jokowi, kata tokoh kelahiran Sinjunjung, Sumatera Berat ini, menegaskan bahwa dia lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Jokowi pun sama sekali tidak punya beban apa pun dalam memimpin negara.
"Tapi kan karena presiden, bawa anak sedikit, bawa cucu sudah ramai. Tujuannya itu jadi tidak sehat. Ini suasana tidak sehat. Ini politik kita yang tunamartabat ini," tegasnya.(fat/jpnn)