Cabut Status Tanggap Darurat di Bali agar Wisman Tak Takut
Mantan wali kota Surakarta itu menambahkan, area yang terdampak erupsi Gunung Agung sebenarnya tak menjangkau seluruh Bali. Sebab, area yang terdampak hanya 8 – 10 km dari puncak Gunung Agung.
”Sehingga secara umum Bali masih aman, tidak ada masalah untuk dikunjungi wisatawan. Dengan kami menggelar rapat di Bali, untuk memastikan memang Bali aman untuk dikunjungi,” jelas Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi juga menyoroti informasi tentang erupsi Gunung Agung yang tak akurat tapi tersebar di media sosial ataupun media massa. Akibatnya, pariwisata Bali pun makin terganggu.
“Informasi tak akurat yang tersebar itu membuat akhirnya ada larangan warga negaranya untuk masuk Bali,” sambungnya.
Jokowi mengatakan, sempat memantau sendiri wisatawan di Bali. Memang, sudah ada informasi dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika bahwa wisatawan mulai berangsur datang.
“Ini menjadi kabar baik bagi Bali atau Indonesia,” kata Jokowi yang kemarin hadir di Bali didampingi oleh Ibu Negara Iriana itu.
Dengan kondisi itu, dia berharap agar ada penjelasan yang detail dan benar kepada seluruh duta besar (dubes) negara sahabat. “Dan dari dubes nanti bisa meyakinkan warga negaranya untuk tetap ke Bali,” harap presiden yang hobi memelihara kodok ini.
Dalam pertemuan kemarin, juga dibahas terkait pengembangan “10 Bali Baru” di negeri ini. Yakni Danau Toba (Sumut), Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Gunung Bromo (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Jokowi mengharapkan jajaran menteri terkait agar memberikan perhatian serius terhadap keberadaan 10 Bali Baru. “Mohon ada perhatian serius untuk tata ruang dan perizinan,” pintanya.(bx/art/gus /yes/JPR)