Caleg Bermasalah Malah Populer?
Kamis, 16 April 2009 – 16:34 WIB
Pertama, ada kecenderungan masyarakat bersikap pragmatis, yakni memilih saja caleg yang terkenal tanpa melihat track record-nya. Kedua, informasi yang gencar disampaikan oleh media massa mengenai kasus yang diduga melibatnya caleg tersebut, tidak utuh sampai ke masyarakat di dapil yang bersangkutan. “Atau bisa juga lantaran caleg bersama tim suksesnya mampu memanipulasi informasi yang disampaikan ke calon pemilih,” ujar Fahmi. Khusus mengenai tingginya perolehan suara Jhonny dan Abdul Hadi, Fahmi mengatakan, kemungkinan besar penyebabnya adalah lantaran masih kuatnya primordialisme di masyarakat pemilih kedua caleg itu.
Apakah ini juga cermin kegagalan ICW dalam melakukan kampanye agar masyarakat memilih caleg yang bersih? Fahmi tidak membantah anggapan seperti itu. Hanya saja, katanya, ICW sebenarnya sudah gencar melakukan kampanye dimaksud. “Bahkan sehari menjelang hari pemungutan suara, kita sebarkan daftar politisi busuk. Tapi barangkali itu kurang efektif karena tidak sampai ke basis-basis caleg tersebut,” ungkapnya.