Calon Pengganti Mugabe Buaya, Gemar Merepresi Rakyat
Itu mematahkan rumor yang menyebut militer mengudeta Mugabe karena sakit hati setelah Mnangagwa dipecat. Sayang, kebenaran kabar tersebut tidak bisa langsung dikonfirmasi. Sebab, keberadaan Mnangagwa pun tidak jelas.
Politikus andal yang sebelumnya berprofesi sebagai pengacara itu adalah putra seorang petani yang melek politik. Sejak umur 16 tahun, Mnangagwa aktif berjuang demi negara.
Termasuk maju ke garis depan pertempuran. Di awal karir politiknya, dia dikenal sebagai sekutu terdekat Mugabe.
Kudeta kali ini memang tidak dilakukan oleh lawan politik Mugabe, melainkan sekutunya sendiri. Sebab, mereka sudah jenuh pada Mugabe yang sejak awal ngotot bertahan sampai maut menjemput.
”Emmerson Mnangagwa tidak beda jauh dengan Mugabe. Dia haus kekuasaan, korup, dan gemar merepresi rakyat. Dia bahkan jauh lebih keji,” kata Peter Fabricius, pengamat politik dari Afrika Selatan.
Di dalam negeri, Mnangagwa dikenal dengan julukan Ngwenya. Kata dalam bahasa Xhosa itu berarti buaya. ”Seperti buaya, dia sabar menantikan saat yang tepat sebelum muncul ke permukaan untuk menangkap mangsa. Dan, sekaranglah saat yang tepat itu,” papar Fabricius. Menurut dia, Mnangagwa sengaja loyal kepada Mugabe untuk mencuri strateginya.
Tapi, selama Mugabe ngotot bertahan, baik Mnangagwa maupun Tsvangirai tidak akan bisa berbuat apa-apa. Militer pun tidak akan nekat menyudahi kekuasaan presiden dengan masa kepemimpinan terlama di Benua Afrika itu lewat jalur kekerasan. (AP/Reuters/BBC/aljazeera/c17/hep)