Calon Penumpang Memaki-maki Pegawai Maskapai
Defri menjelaskan kepada penumpang bahwa penerbangan harus dibatalkan karena pesawat Citilink tidak diizinan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma sesuai keputusan Menteri Perhubungan.
Mendengarkan penjelasan yang sama membuat penumpang semakin emosi. Sambil memukul meja para penumpang meminta agar ditunjukkan surat keputusan dari Menteri Perhubungan.
Defri kembali menjelaskan keputusannya disampaikan secara lisan bukan secara tertulis. Namun penjelasan Defri bukannya membuat suasana tenang malah semakin tegang. ”Kami bukan orang bodoh mana mungkin keputusan dari menteri tidak ada kop suratnya yang disertai tanda tangan dan stempel,” teriak para penumpang.
Bahkan akibat perkataan Defri itu, para penumpang mencaci maki para petugas Citilink. Selain meminta ditunjukkan surat keputusan penumpang juga meminta kepastian akan diberatkan hari ini juga. Namun bukan hanya tidak dapat menunjukkan surat pihak maskapai juga tidak bisa memastikan apakah penumpang dapat diberangkatkan hari ini dengan alasan pesawat maskapai lain tujuan Jakarta juga penuh.
Namun penumpang tidak percaya begitu saja dan meminta agar langsung yang berkompeten dan dapat mengambil keputusan dari pihak maskapai yang langsung menemui mereka. Keributan yang terjadi ini tak luput dari penjagaan petugas AVSEC dan petugas kepolisian dan TNI.
Meskipun pihak maskapai sudah menjelaskan penerbangan dibatalkan dan bisa berangkat Sabtu dan maskapai lain juga penuh, namun tetap saja para penumpang menuntut harus diberangkatkan hari itu juga. Alasan para penumpang ini harus diberatkan ke Jakarta disebabkan para penumpang ini harus masuk kerja dan kuliah.
Kartika (35) warga Pulo Brayan, Medan mengaku dirinya harus berangkat ke Jakarta hari itu juga karena harus masuk kerja besok. ”Saya harus berangkat hari ini karena harus kerja,” ungkap wanita yang mengaku bekerja di salah satu hotel di Jakarta.
Kartika mengungkapkan tadi malam sekira pukul 20.07 Wib dirinya mendapatkan SMS dari pihak maskapai Citilink bahwa penerbangan dibatalkan sampai tanggal 10 Januari. Dirinya mengaku sangat kecewa dengan pembatalan ini.
Calon penumpang lainnya, Boby Siregar (29) warga Tarutung mengaku sudah membooking tiket sejak Senin lalu dengan harga Rp1,7 juta harus juga berangkat ke Jakarta disebabkan harus masuk kerja. ”Besok saya masuk kerja,” ungkap pria yang mengaku bekerja di salah satu perkantoran swasta di Jakarta.
Selain itu dirinya sangat menyesalkan pihak maskapai yang tidak ada kepastian dan penjelasan bahwa penumpang dapat berangkat hari ini. Sementara itu penumpang lainnya mengaku harus terbang hari ini juga karena besok dirinya harus masuk kuliah.