Calon Terlalu Banyak, Pemilukada Tak Efektif
Rabu, 23 Maret 2011 – 20:20 WIB
“Sudah calon banyak, dua kali putaran lagi. Kalau sudah begini, pemilih pun akan jenuh, Ujung-ujungnya angka partisipasi pemilih rendah,” ulasnya.
Belum lagi, jika terlalu banyak calon maka pemerintahan yang terbentuk usai Pemilukada juga tak akan efektif. “Pemerintah yang terbentuk dari calon kepala daerah yang banyak juga bakal tak efektif. Mengingat kekuatan politik di DPRD akan terfragmentasi pasca-Pemilukada. Akhirnya kepala daerah terpilih mengalami kesulitan menggolkan setiap kebijakan yang mesti mendapat pertujuan legislatif,” papar pendiri Perludem.
Kekhawatiran lain adalah munculnya politik uang (money politics). Didik mengatakan, dengan pasangan calon yang banyak maka otomatis politik uang juga makin marak. Baik untuk membayar ke partai politik pengusung agar bisa mencalonkan diri, hingga membeli suara ketika pemilihan.