Cantik-cantik, Pantang Pulang sebelum Padam
Tapi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Pekanbaru, Burhan Gurning ingin anggota wanitanya juga mampu menguasai teknik pemadaman api. Sehingga mereka siap untuk diturunkan ke lapangan kapan saja.
"Kalau polisi punya polisi wanita, Tentara juga punya tentara wanita, kita pun ingin punya pemadam wanita. Kami ingin mereka jadi ikon dari Damkar Kota Pekanbaru. Wanita harus mandiri dan minimal tak panik menghadapi situasi kebakaran. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan," katanya.
Alhasil, srikandi-srikandi tersebut belajar menggulung dan mengulur selang serta teknik memadamkan api.
"Di awal memang terasa berat. Maklum selang itu memiliki berat sekitar 20 kilogram. Itu sebelum dialiri air lho. Belum lagi teknik menyambungnya. Hal tersebut benar-benar asing bagi kami. Tapi karena saya juga merasa ingin memperlajarinya dan pimpinan juga terus menerus memberi dukungan, akhirnya kami mampu minimal memegang selang berat tersebut," ungkap Rina, salah seorang dari mereka.
Rina sendiri memang dikenal tangkas dan cekatan oleh orang-orang di sekitarnya. Burhan Gurning mengakui totalitas dari wanita satu ini. Sebagai operator komunikasi, ia standby 24 jam di kantor menerima panggilan telepon dari masyarakat.
Bisa dibilang ia berumah dikantor. Wanita yang berambut pendek ini hanya pulang ke rumah pribadinya untuk menjemput pakaian dan mandi.
Meski usianya sudah 49 tahun, ia tak mau membatasi diri untuk hal baru. Sampai akhirnya Kaban menurunkannya untuk memadamkan kebakaran lahan baru-baru ini.
Memegang selang dengan tekanan air yang kencang memang bukan perkara yang gampang. Tanpa teknik yang benar, bisa-bisa ia dibawa terbang oleh selang berwarna terang tersebut.