Capres-Cawapres Jawa Paling Diminati
Sedangkan capres-cawapres non Jawa dan Jawa yang sangat setuju 18,5 persen, setuju 30,8 persen, tidak setuju 18,8 persen, sangat tidak setuju 10,8 peren dan tidak tahu atau tidak menjawab 20,6 persen.
Kemudian, capres-cawapres Jawa dan non Jawa yang sangat setuju 12,4 persen, setuju 34,6 persen, tidak setuju 17,1 persen, sangat tidak setuju 11,2 peren dan tidak tahu atau tidak menjawab 24,6 persen.
Sedangkan capres-cawapres non Jawa dan non Jawa sangat setuju 18,7 persen, setuju 29,2 persen, tidak setuju 25,7 persen, sangat tidak setuju 16,9 peren dan tidak tahu atau tidak menjawab 12,5 persen.
Menurut Danny, lebih tingginya kombinasi Jawa-Jawa tidak dilepaskan dari beragam faktor. Pertama, jumlah pemilih suku Jawa terbanyak diantara suku-suku lainnya. Kedua, latarbelakang para calon pemimpin nasional 2014 juga kebanyakan bersuku Jawa. "Baik yang bertarung di kelas presiden maupun yang di wapres," tegasnya.
Ketiga, pemilih jawa cukup tersebar di berbagai provinsi. Keempat, sifat suku jawa cenderung untuk memilih calon pemimpin nasional 2014 yang memiliki latarbelakang suku yang sama dengan dirinya.
Kelima, suku di luar Jawa ada kecenderungan untuk membuka ruang pada calon pemimpin nasional 2014 yang berbeda suku dengan dirinya.
"Yang menarik, ada pernyataan dari seorang tim sukses capres tertentu yang mengklaim bahwa jagonya itu memiliki keturunan raja-raja dahulu. Secara framing bahwa tidak bisa dipungkiri dalam event sekelas pilpres, etnis Jawa dalam etnopolitic menjadi isu sangat seksi," kata Danny. (boy/jpnn)