Capres Ikhwanul Muslimin Unggul di Mesir
Sabtu, 26 Mei 2012 – 09:09 WIB
Kini pilihan berada di tangan warga Mesir. Dalam pilpres bebas pertama yang tak diikuti Mubarak itu, mereka harus memilih antara Morsi yang dikenal sebagai politikus garis keras atau Shafiq yang mantan komandan senior Angkatan Udara (AU) Mesir. Masyarakat Mesir dihadapkan pada dua kesempatan. Yakni, membawa Mesir pada masa depan baru berprinsip agama atau kembali ke masa lalu yang otokratis.
Sejak awal Ikhwanul Muslimin menjanjikan pencerahan bagi rakyat Mesir. Setelah berhasil mendominasi parlemen, organisasi yang melahirkan partai politik Partai Kebebasan dan Keadilan itu berusaha keras menguasai kursi presiden. Mereka berjanji mencabut akar-akar peninggalan rezim Mubarak, terutama korupsi. Selain itu, mereka bakal meningkatkan pembangunan di segala bidang kehidupan.
"Kita berada di ambang era baru. Kita percaya kepada Tuhan. Kita percaya kepada rakyat. Kita percaya kepada partai politik," tandas Essam El Erian, tokoh senior Ikhwanul Muslimin.