Cara Asyik dari KLHK Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Plastik
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginisiasi Program Mudik Asyik Tanpa Sampah Plastik, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Program tersebut untuk mengantisipasi lonjakan sampah sepanjang arus mudik dan arus balik.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, Sabtu (23/6), melakukan monitoring penanganan sampah akibat arus balik libur Idul Fitri, sekaligus melakukan edukasi pengelolaan sampah di titik pantau Rest Area km 101 ruas tol Cipali (Kabupaten Subang), Rest Area km 62 ruas tol Cikampek-Jakarta (Kabupaten Karawang).
Edukasi mengurangi sampah plastik tersebut ditujukan kepada para pemudik dengan cara membagikan tas dan tempat minum yang dapat digunakan ulang. Menurut Vivien, kedua barang tersebut merupakan simbol untuk membangun kesadaran masyarakat agar mengurangi penggunaan kantong plastik dan botol plastik sekali pakai.
"Tadi kami memberikan kampanye edukasi kepada masyarakat dengan membagikan tumbler sebagai simbol bahwa kita harus mengendalikan sampah plastik," kata Vivien.
Dia menyatakan bahwa Mudik Asyik Tanpa Sampah Plastik menekankan pada upaya merubah opini dan kesadaran para pemudik serta masyarakat luas untuk tetap berperilaku bijak dalam mengelola sampah, terutama dalam suasana kegembiraan merayakan Idul Fitri.
Informasi tentang Mudik Asyik Tanpa Sampah Plastik ini telah disiarkan secara luas dan terus menerus melalui media cetak, elektronik dan online termasuk akun media sosial KLHK sejak tanggal 10 Juni 2018.
Hasil pantauan di Rest Area km 101 Tol Cipali, terdapat timbulan sampah dari pemudik rata-rata sebanyak 3 ton per hari. Jumlah tersebut meningkat 50 persen dari hari biasa yang timbulan sampah hanya sekitar 2 ton perhari. Sampah tersebut dikelola oleh pengelola rest area yang kemudian diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Subang setelah terkumpul di tempat penampungan sementara untuk dipilah dan kemudian dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Kondisi rest area ini cukup bersih dan terawat karena pengelola menempatkan 30 orang petugas.
Di sini petugas kebersihan memberikan edukasi kepada pengunjung karena banyak yang datang dan membuang sampah ditinggal begitu saja, padahal ada tempat sampah di sekitar tempat parkir. Edukasi juga diberikan kepada pengelola rumah makan dan warung tenda yang menjual mie instan untuk mengingatkan pelanggannya agar tidak membuang sampah sembarangan.