Cara Baru Tes PCR di RS Undip Semarang, Tak Perlu Antre dan Berkerumun
Menurut Ganjar, selain mempercepat, model drive-thru tersebut bisa meminimalisir penularan covid-19.
Pasien tidak perlu berkerumun di ruang tunggu dan bertemu dengan banyak orang. Pasien datang, tidak perlu turun dari kendaraan, langsung diperiksa dokter dan pulang.
"Ini bagus, selain mempercepat proses, tidak banyak orang yang bersinggungan. Kalau duduk dan ngantre, kan bahaya. Kadang, kita tidak tahu bahwa pasien itu positif atau tidak," tegasnya.
Ganjar meyakini, dengan dijadikannya RSND Undip sebagai laboratorium PCR, maka penanganan covid-19 di Jateng akan semakin cepat. Selama ini, keluhan lamanya proses pengecekan swab dapat diatasi dengan penambahan ini.
"Selama ini keluhannya karena swabnya lama, dengan penambahan laboratorium ini, jadi semakin cepat penanganannya. Sehingga nantinya, pasien yang terindikasi covid-19 bisa diambil keputusan, yang positif segera dirawat, yang negatif dipulangkan dan tempatnya bisa digunakan untuk pasien lain karena saat ini kebutuhan ini tinggi," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSND Undip Semarang, Sutopo Patriajati mengatakan, saat ini lab PCR di tempat itu mampu melayani 90-100 sampel swab per hari. Ke depan, pihaknya akan terus menambah kapasitas dan jumlah pengecekan.
"Kalau SDM dan alatnya ditambah, kami pasti bisa lebih banyak sampel yang diperiksa. Ke depan kami akan berusaha memenuhi itu," ucapnya.
Disinggung mengenai model drive-thru dalam pengecekan swab, Sutopo mengatakan memang untuk mengurangi potensi penularan covid-19.