Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cara Jitu Atasi Anak Tak Doyan Sayur

Rabu, 23 Juni 2010 – 15:25 WIB
Cara Jitu Atasi Anak Tak Doyan Sayur - JPNN.COM
PADA masa pertumbuhan, setiap anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang mereka. Salah satunya dengan mengajari anak sejak dini dalam menjalankan pola makan sehat dan tepat sesuai tahap-tahap tumbuh kembangnya. Terutama, nutrisi yang diberikan harus mengandung zat-zat gizi, termasuk vitamin, mineral dan antioksidan yang mereka butuhkan.

Sayangnya, tak semua anak menyukai "si hijau" ini. Anak sering menolak bila disuruh makan sayur. Kalau dihadapkan pada sayuran, mulutnya mendadak terkunci. Padahal, tanpa konsumsi sayuran yang cukup bisa membuatnya sakit dan kurang gizi. Sulitnya membujuk anak makan sayur sudah menjadi permasalahan umum.

Namun jangan khawatir. Sebab, untuk membujuk agar anak mau makan dan mengunyah sayur dibutuhkan trik tertentu. Seperti yang disampaikan Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Salak dr Christina K Nugrahani. Christin -sapaan akrabnya- menyebutkan, cara terbaik adalah orangtua memberi contoh sejak dini. Kenalkan anak dengan beragam makanan, baik tekstur, rasa, maupun jenisnya. Dalam hal ini orangtua harus menjadi contoh. Caranya, selalu melengkapi menu sehari-hari dengan sayur. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi orangtua meminta anak makan sayur. Apalagi bila orangtua selalu menyempatkan makan bersama, anak jadi terbiasa dengan menu-menu yang dilahapnya.

Disebutkan Christin, penyebab anak tak suka sayur biasanya kurang pengenalan aneka rasa saat mereka masih kecil, terutama pada usia bayi. Akibatnya, memori rasa di otak anak sangat sedikit. Bila ia menikmati sesuatu yang sebelumnya tak pernah dicoba, anak merasa aneh dan tak menyukai rasa tersebut. Berbeda dengan anak yang diperkenalkan pada aneka macam rasa. Umumnya, mereka lebih mudah diberikan buah dan sayur karena memori tentang rasa di otaknya banyak sekali, sehingga mudah beradaptasi dengan rasa baru.

PADA masa pertumbuhan, setiap anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang mereka. Salah satunya dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News