Cara Konjen RI Hongkong Mengelola TKW Kita (1)
Kursus Kecantikan agar Tak Jadi TKW AbadiSenin, 15 Juni 2009 – 07:12 WIB
Hari itu saya sedang bersiap untuk presentasi di Pearl Energy tentang jalur kabel yang akan melalui daerah konsesi perusahaan minyak dari Abu Dhabi itu. Ketika SMS Pak Ferry masuk, kebetulan saya lagi membaca Koran Tempo yang memberitakan kasus penganiayaan Siti Hajar, 33, oleh majikannya yang bernama Michel. Selama tiga tahun, sejak Juli 2006, segala macam penganiayaan dialami Siti setiap hari, selain gajinya tidak dibayar dan dia tidak pernah bisa keluar rumah. Janda beranak dua itu sekarang dirawat di Universiti Malaya Medical Centre, Kuala Lumpur, untuk menyembuhkan luka-lukanya.
Sebagai Presdir PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC), anak perusahaan Jawa Pos yang mengurusi proyek SCAN, saya harus sering ke Hongkong untuk pertemuan dengan partner. Saya juga beberapa kali bertemu dengan Pak Ferry untuk berbincang banyak hal tentang Hongkong, termasuk soal TKW. Tapi, baru Minggu, 31 Mei, lalu saya mengikuti kegiatan Pak Ferry "mengelola" tenaga kerja wanita (TKW) kita di Hongkong yang saat ini mencapai 122 ribu orang lebih ?75 persen di antara mereka berasal dari Jawa Timur.