Cara Konjen RI Hongkong Mengelola TKW Kita (1)
Kursus Kecantikan agar Tak Jadi TKW AbadiSenin, 15 Juni 2009 – 07:12 WIB
Saya sampaikan kepada Pak Ferry, menurut bos saya, Pak Dahlan Iskan, berita tentang manusia itu ada dua jenis, yakni berita "kekalahan manusia" dan berita "kemenangan manusia". Berita Siti Hajar yang dihajar majikannya selama tiga tahun jelas merupakan contoh yang pas untuk jenis berita "kekalahan manusia".
Tapi, berita TKW kita dikursuskan kecantikan sampai mendapatkan sertifikat sehingga nanti tidak terus menjadi domestic helper, istilah pembantu di Hongkong, merupakan berita "kemenanganan manusia" yang jarang muncul dari dunia TKW. "Adik-adik antusias mengikuti kegiatan-kegiatan yang kita adakan," ujar Pak Ferry, yang selalu memanggil "adik" untuk para TKW di Hongkong.
TKW kita di Hongkong, tampaknya, harus banyak bersyukur jika dibandingkan dengan TKW yang ditempatkan di negara lain. Mereka menerima banyak "kenikmatan" yang tidak bisa dirasakan TKW di negara lain. Selain pemerintah Hongkong yang bersih dan tegas dalam menegakkan hukum, KJRI di Hongkong telah menerapkan apa yang oleh Pak Ferry disebut "sistem pelayanan berbasis perlindungan".