Cara PM Selandia Baru Merespons Teror Tuai Pujian
Ketegasan demi ketegasan itu membuat Ardern panen pujian. Apalagi, dia juga lantas merangkul komunitas muslim di Selandia Baru. Dia ikut membalut luka mereka dengan aksi nyata. Ibu satu putri tersebut hadir dalam salat Jumat pertama pascateror di Masjid Al Noor Jumat (22/3). Rumah ibadah itu pun kembali buka kemarin (23/3).
Bau cat masih menyengat saat Aden Diriye memasuki masjid di Kota Christchurch itu. ''Saya sangat bahagia bisa beribadah di sini lagi,'' ujar Diriye kepada Washington Post.
Diriye seharusnya masih berkabung. Dia kehilangan putranya yang berusia 3 tahun Mucad Ibrahim pada hari nahas itu. Jejak teror memang sudah sepenuhnya lenyap dari masjid tersebut. Semen telah menutup lubang bekas tembakan di tembok. Cat telah meniadakan noda darah. Cairan pembersih lantai telah menghapus bekas kekerasan yang melekat di lantai.
Kemarin sedikitnya 3 ribu orang berpartisipasi dalam ''pawai cinta'' di Christchurch. Mereka mengusung poster bertulisan kia kaha. Dalam bahasa Maori, dua kata tersebut berarti ''tetaplah kuat''. Sambil berjalan, mereka menyanyikan himne perdamaian khas suku Maori.
Cara Ardern memulihkan negerinya dari teror mencuri perhatian Dubai. Jumat malam foto PM termuda dunia itu menghiasi Burj Kalifaworld, pencakar langit tertinggi sejagat, dalam bentuk hologram. Demikianlah cara Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai, memuji Ardern.
Yang paling penting, Selandia Baru langsung mengubah regulasi kepemilikan senjata. Ardern sukses meyakinkan parlemen, termasuk oposisi, untuk memperketat aturan tersebut. Pemerintah bahkan rela mengeluarkan NZD 200 juta (Rp 1,9 triliun) untuk membeli kembali senjata milik warga yang masuk kategori militer. Sebab, kini senjata militer dan senapan serbu ilegal. (M. Salsabyl Ad'n/c4/hep)