Ikhtiar Shell Indonesia Siapkan Generasi Muda Sambut Revolusi Industri 4.0
Tahun ini, kompetisi “Think Efficiency” telah dimulai sejak 1 April 2019 dan berhasil menjaring berbagai ide inovasi dari 140 lebih peserta yang terdiri dari siswa sekolah menengah, mahasiswa, hingga kalangan profesional seperti peneliti, guru, dosen hingga profesor.
Setelah melalui proses penilaian yang panjang, dewan juri akhirnya memutuskan dua tim inovator Indonesia terbaik sebagai pemenang kompetisi inovasi “Think Efficiency Award 2019.”
Untuk kategori Energi, tim Maxwell dengan karya inovasi “Jelly Blueflame Stove” berhasil meyakinkan dewan juri dan berhak menjadi juara pertama. Tim yang beranggotakan dua orang dari Universitas Sumatera Utara (USU) ini telah berhasil menciptakan sumber energi pengganti gas LPG pada kompor berbasis gel bioethanol dan biodiesel berbahan dasar limbah tandan kosong kelapa sawit dan limbah bulu unggas.
Sementara itu, untuk kategori Tribologi, juara pertama berhasil diperoleh Tim Material Research Club (MRC) dengan menampilkan karya inovasi “Eco-friendly anti fouling & anti corrosion additive for marine lubricating.” Tim MRC membuat aditif co-polimer PAMA-OCP untuk pelumas kapal dengan bahan dasar minyak kelapa sawit yang dapat meningkatkan performa pelumas dan menghindari penurunan fungsi mesin.
Atas prestasinya tersebut, masing-masing pemenang berhak memperoleh hadiah sebesar Rp35 juta dan kunjungan ke Shanghai Technologi Center di tahun 2020 untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para ahli inovasi dari Shell.
Co-founder Ecadin sekaligus juga juri dalam kompetisi “Think Efficiency 2019”, Syarif Riyadi mengatakan, “Jumlah ide yang masuk tahun ini lebih variatif dan kreatif dari tahun lalu. Banyak ide-ide besar yang aplikatif dan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Hal ini tentu memberikan harapan besar bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dan unggul dalam menghadapi tantangan energi kedepan.” (jpnn)