Cari Orang di Balik Miranda
KPK Periksa Pemesan Cek PerjalananSabtu, 12 Mei 2012 – 06:31 WIB
Menurut Budi, cek yang tiba-tiba beralih tangan dari Ferry ke para politisi sebenarnya adalah uang muka pembayaran lahan perkebunan kelapa sawit seluas 500 hektar di Tapanuli Selatan. Bosnya, yakni Dirut PT FMPI, Hidayat Lukman membuat perjanjian kerjasama dengan Ferry Yen untuk membeli perkebunan kelapa sawit tersebut.
"Mereka (Hidayat dan Ferry) buat perjanjian kerjasama. PT FMPI 80 persen dan Ferry 20 persen dari total harga Rp 75 miliar," kata Budi saat bersaksi. Tapi Budi mengaku tidak tahu bagaimana cek pelawat BII tersebut bisa berpindah tangan dari Fery Yen ke anggota dewan.
Ferry sendiri meninggal dunia lantaran sakit pada 2007. KPK pun kini berupaya keras mencari petunjuk bagaimana cek perjalanan tersebut bisa berpindah tangan. Dalam beberapa kesempatan, tersangka Miranda Goeltom juga membantah terlibat dalam pemberian cek perjalanan tersebut.