Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Catat Cerita Para Eksil yang Ingin Mati di Tanah Kelahiran

Ari Junaedi, Raih Doktor berkat Teliti Pelarian Politik Tragedi 1965

Sabtu, 07 Agustus 2010 – 08:08 WIB
Catat Cerita Para Eksil yang Ingin Mati di Tanah Kelahiran - JPNN.COM
KORBAN 1965: Ari Junaedi (kanan) bersama keluarga Imam Soedjono di Biljmer, Belanda pada pertengahan 2007. Imam adalah seorang tokoh pelarian politik (eksil). Foto : Dokuken Pribadi for Jawa Pos
Bambang adalah lulusan jurusan broadcasting di Praha, Cekoslovakia. Kepergiannya ke Cekoslovakia semula hanya meneruskan cita-cita untuk berkarir di bidang pertelevisian. Tapi, ternyata karirnya amat bagus, sehingga mampu meraih posisi puncak di TV nasional Jerman.

 

Saat ini, Bambang menghabiskan sisa umurnya di sebuah rumah besar di kawasan elite Lohmar, sebuah pedesaaan yang terletak kira-kira 35 kilometer dari Bonn, bekas ibu kota Jerman Barat. Bambang beristri wanita Minang. Mereka berjodoh ketika bertemu di Jerman Barat. Istri Bambang bukan eksil. Dia ke Jerman karena bekerja di Bandara Koeln. "Berkat perkawinannya dengan perempuan Minang itu, kini hampir setiap tahun Bambang bisa menjenguk tanah airnya," jelasnya.

 

Atas "prestasi"-nya tersebut, Bambang hampir bisa kembali ke Indonesia. Itu terjadi saat Presiden Megawati meminta Bambang pulang dan menjabat direktur TVRI. Namun, sayang, keinginan Mega itu mentah di tengah jalan. Pengangkatan Bambang terganjal di kantor Menko Polkam yang waktu itu dijabat Soesilo Bambang Yudhoyono. "Bambang mengira kegagalannya pulang ke tanah air karena statusnya yang dianggap pelarian politik tragedi 1965," kata Ari.

 

Ada juga Tom Ilyas, mantan jajaran eksekutif di perusahaan otomotif Swedia yang memproduksi kendaraan angkut berat, Scania. Tom merupakan mahasiswa ikatan dinas Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) yang dikirim tugas belajar ke Peking Institute of Agricultural Mechanization pada 1960 hingga lulus 1965.

 

Para pelarian politik (eksil) tragedi G 30 S PKI 1965 menarik untuk diteliti. Itulah yang dilakukan Ari Junaedi, dosen FISIP UI, untuk meraih gelar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close