Catat, Ini Strategi dan Kunci Sukses Pembelajaran Peserta Didik Teman Tuli di Masa Pandemi
Menurut Samto, secara garis besar ada tiga metode pembelajaran yang dikhususkan bagi siswa berkebutuhan khusus selama pandemi, yaitu pembelajaran daring, pembelajaran luring atau penugasan dan kunjungan ke rumah.
“Kami menjamin bahwa di masa pandemi ini proses belajar tetap berjalan, dan anak-anak tetap mempunyai keterikatan dengan sekolah,” tegas Samto.
Webinar dilanjutkan dengan sesi dialog dengan para narasumber, yaitu Kepala Program Studi Pendidikan Khusus UNS Dr. Subagya, yang memaparkan tentang strategi kurikulum dan pembelajaran yang ramah terhadap PDBK (peserta didik berkebutuhan khusus) tuli di masa pandemi.
Narasumber berikutnya adalah seorang Guru SLB Negeri Balikpapan Ade Putri Sarwendah, yang memberikan pemaparan mengenai Praktik Pembelajaran bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Masa Pandemi.
Ade menjelaskan bahwa kunci sukses dari kegiatan belajar dari rumah adalah dengan memilih strategi yang sesuai, menentukan teknologi yang tepat, membangun empati, komunikasi yang efektif dan tentunya Guru harus menjadi role model untuk siswa.
“Teknologi hanyalah sebuah alat, tugas Guru yang paling utama adalah memotivasi siswa untuk belajar dan mempertahankan semangat,” ujar Ade menutup paparannya.
Selanjutnya ada Surya Sahetapy, seorang Public Figure dan Mahasiswa Tuli di Rochester Institute of Technology yang berbagi cerita dan pengalamannya dalam menjalani kegiatan pembelajaran di masa pandemi sebagai Mahasiswa Tuli.
Saat ini Surya juga aktif dalam berbagai organisasi seperti di National Technical Institute for the Deaf on Culture and Language, Handai Tuli Indonesia, Jakarta Sign Language Instructor dan masih banyak lagi.