Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Catat! Tidak akan Ada Opsi Referendum Untuk Papua

Sabtu, 31 Agustus 2019 – 07:47 WIB
Catat! Tidak akan Ada Opsi Referendum Untuk Papua - JPNN.COM
Menko Polhukam Wiranto bersama tokoh Papua dan Papua Barat menyampaikan keterangan terkait kondisi keamanan Papua, Jakarta, Jumat (30/8). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan tidak akan ada pilihan referendum untuk Papua.

"Kesepakatan tidak bicara referendum, tidak bicara kemerdekaan. NKRI harga mati, hal itu sudah menjadi kesepakatan bersama dan berdasarkan keputusan PBB bahwa Irian Barat, Papua, Papua Barat menjadi bagian sah dari Indonesia," kata Wiranto seusai rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) malam.

Presiden Jokowi memimpin ratas yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

BACA JUGA: Tiga Instruksi Presiden Jokowi untuk Tangani Masalah Papua

Sementara pada Jumat siang, Wiranto juga bertemu dengan sejumlah tokoh Papua di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. "Kami sudah melakukan berbagai upaya agar suasana yang panas berangsur-angsur pulih. Kami sudah temui tokoh masyarakat dari Papua, para pemuda, juga ada perwakilan yang duduk di DPD, DPR. Kami bicara apa yang terjadi di sana tidak dalam forum salah menyalahkan, tetapi bicara bagaimana segera bisa menghentikan kerusuhan," kata Wiranto.

Dalam pertemuan itu hadir sejumlah tokoh Papua, antara lain, mantan Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Yorrys Raweyai, tokoh muda Papua Samuel Tabuni, Alfred Papare, Frans Ansanay, Willem Frans Ansanay, Victor Abraham, Victor Abraham Abaidata, Yan Mandenas dan Airis Waimuri.

"Kalau situasi menegangkan, situasi yang panas, harus bisa masuk suasana damai sehingga dialog bisa dilakukan karena dialog tidak mungkin bisa dilakukan kalau rusuh, jadi rusuh harus tenang dulu baru bisa dialog," ungkap Wiranto.

Wiranto mengaku Presiden Joko Widodo juga ingin langsung ke Papua. "Pasti akan ke Papua pada saat yang tepat," pungkasnya. (desca/ant/jpnn)

Wiranto menegaskan pemerintah tidak akan pernah membahas pilihan referendum untuk Papua.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close