Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cawapres Jokowi: JK Pertama, TGB Kedua

Rabu, 25 Juli 2018 – 11:34 WIB
Cawapres Jokowi: JK Pertama, TGB Kedua - JPNN.COM
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) bersama dengan Wapres Jusuf Kalla. Foto Indopos/JPNN.com

Ngabalin hanya memberi isyarat bahwa, JK adalah negarawan tulen yang punya kemampuan lebih. “Beliau (JK) memiliki kemampuan yang luar biasa. Menguasai berbagai hal. Ahli di bidang ekonomi, negosiator ulung. Tidak ada yang meragukan semua itu,” kata Ngabalin.

Lantas, apakah JK benar calon kuat, urutan pertama cawapres Jokowi. “Bapak Presiden yang akan menjawabnya. Saya hanya bisa menjelaskan, Pak JK yang mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam uji materi yang diajukan Perindo, tentu atas izin Bapak Presiden. Tidak ada satupun langkah Pak JK yang tanpa sepengetahuan Bapak Presiden,” jelas Ngabalin.

Lantas, bagaimana soal nama TGB yang menjadi alternatif cawapres jika MK menolak uji materi Perindo? Lagi-lagi ngabalin tidak menjawabnya. “Tidak lama lagi Bapak Presiden akan mengumumkan siapa cawapres beliau. Kita tunggu saja. Tentu, geopolitik, representasi umat, menjadi pertimbangan Bapak Presiden dalam menentukan cawapresnya,” kata Ngabalin.

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberi sinyal positif terhadap kemungkinan Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapres Jokowi untuk kedua kalinya dalam pemilihan presiden 2019.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai sosok kepiawaian JK sebagai tokoh nasional sudah tak dapat diragukan lagi. Kata dia, politikus Partai Golkar itu dikenal piawai di dalam membangun dialog dan handal di dalam mencari solusi perdamaian di Aceh.

"Beliau sudah terbukti mampu hadir sebagai sosok wakil presiden yang mampu bekerjasama dengan Pak Jokowi," ungkap Hasto di Menteng Jakarta, Selasa (24/7).

Partai besutan Megawati Soekarno Putri itu menempatkan JK sebagai tokoh nasional yang terus memberikan inspirasi bagi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami menaruh hormat pada Beliau. Pengalamannya yang sangat luas, kemampuannya membangun dialognya sangat bagus, dan ketokohannya sebagai jembatan perdamaian bagi terciptanya persatuan dan kesatuan nasional sangat diakui di dunia internasional," papar Hasto.

Spekulasi cawapres Jokowi masih menggelinding seiring dengan penantian putusan judicial review di MK

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News