Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cegah Konflik Sosial, Kemensos Melatih Pelopor Perdamaian dan Serahkan Bantuan Rp 1,15 Miliar di Sulawesi Tengah

Minggu, 11 Juli 2021 – 13:28 WIB
Cegah Konflik Sosial, Kemensos Melatih Pelopor Perdamaian dan Serahkan Bantuan Rp 1,15 Miliar di Sulawesi Tengah - JPNN.COM
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Sunarti saat membuka kegiatan Penguatan Pelopor Perdamaian dan Monitoring Evaluasi Program PSKBS dengan Komisi VIII DPR RI di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (7/7). Foto: Humas Kemensos

Anggota Komisi VIII DPR RI Matindas J Rumambi menyatakan bahwa kearifan lokal diharapkan menjadi alat utama perekat kehidupan harmonis.

“Menyadari pentingnya kedua program ini, Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Sosial sebagai mitra kerja berupaya program tersalurkan ke masyarakat secara tepat sasaran dan tepat guna kemudian memberikan dampak berkelanjutan,” kata Matindas.

Idealnya, lanjut Matindas, kedua bantuan direalisasikan melalui kegiatan fisik maupun non fisik, tentunya dengan melibatkan unsur masyarakat setempat.

“Dapat diwujudkan melalui pembuatan sarana jalan kampung, rehabilitasi sarana ibadah, pembuatan lapangan olahraga, saluran air lingkungan, pengadaan air bersih, pembuatan sarana penerangan lingkungan, tugu keserasian sosial dan kearifan lokal,” jelas Matindas.

Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Wakil Walikota Palu Reny Lamadjido dan Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi berupa:

Pertama, untuk Kota Palu di 2 lokasi Keserasian Sosial Rp 300 juta dan 2 lokasi Kearifan Lokal Rp 100 juta dengan nilai bantuan sejumlah Rp 400 juta.

Kedua, Kabupaten Parigi Moutong dengan 1 lokasi Keserasian Sosial dengan nilai bantuan sejumlah Rp150 juta.

Ketiga, di Kabupaten Poso di 4 lokasi Keserasian Sosial dengan nilai bantuan sejumlah Rp 600 juta.

Sesuai dengan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini agar penanganan bencana alam, non alam dan sosial bisa ditangani dengan baik, salah satunya dengan menjaga kearifan lokal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News