Cegah Obesitas, Ini 6 Kiat Agar Cukup Tidur
jpnn.com - Seseorang yang kurang tidur akan mengalami peningkatan kadar hormon lapar (ghrelin) dan penurunan kadar hormon kenyang (leptin).
Bila ini terjadi, maka seseorang akan cenderung makan berlebihan dan mengalami peningkatan berat badan.
Selain itu, kurang tidur juga memengaruhi laju metabolisme dan pembakaran kalori. Ada studi yang menemukan bahwa kurang tidur menyebabkan pembakaran kalori berkurang hingga 5-20 persen untuk proses mencerna. Mari simak penjelasan lengkap mengenai hubungan kurang tidur menyebabkan obesitas.
Karena itu, Anda harus meningkatkan kualitas tidur guna menghindarkan diri dari obesitas atau kelebihan berat badan.
Anda juga perlu mengenali apa saja hal yang dapat menunjang keteraturan tidur Anda. Selain itu, Anda bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini.
1. Tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya, bahkan di akhir pekan.
2. Mempraktikkan rutinitas sebelum tidur yang sifatnya menenangkan, agar Anda lebih mudah tertidur dengan cepat. Misalnya, menyalakan aromaterapi, meditasi, dan sebagainya.
3. Memilih kasur yang suportif dan nyaman serta dilengkapi dengan bantal dan sprei yang berkualitas.
4. Meminimalkan potensi gangguan dari cahaya dan suara sambil mengoptimalkan suhu dan aroma kamar tidur Anda.
5. Menjauhkan kontak dari perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop selama setengah jam atau lebih sebelum tidur.
6. Pantau asupan kafein dan alkohol Anda dengan cermat, dan cobalah untuk menghindari konsumsinya beberapa jam sebelum waktu tidur.
Dari penjelasan di atas, kini bertambah lagi alasan untuk Anda lebih memperhatikan kualitas tidur. Pola tidur yang tidak berkualitas bisa berpotensi mendekatkan Anda pada obesitas atau kegemukan.
Kurang tidur bukan satu-satunya penyebab kegemukan atau obesitas. Perhatikan pula faktor gaya hidup, pekerjaan, stres, atau adanya penyakit tertentu yang membuat waktu tidur Anda kurang dan tidak berkualitas.