Cegah Pemanasan Global, Pertamina Dorong Kolaborasi Semua Negara Sukseskan Transisi Energi
jpnn.com, JAKARTA - Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi tantangan semua negara di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang, termasuk di dalamnya perusahaan energi dan kalangan industri.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan transisi energi merupakan kunci untuk mencegah bencana pemanasan global dan perubahan iklim.
Namun demikian, transisi energi ini tidak boleh mengganggu agenda pembangunan yang belum selesai di negara-negara berkembang.
Apalagi, rata-rata konsumsi energi, pengeluaran emisi dan pendapatan per kapita negara-negara berkembang pada umumnya berada di bawah negara-negara maju.
“Negara-negara maju harus mendukung negara-negara berkembang dalam transisi ke energi berkelanjutan jika dunia ingin memiliki peluang untuk memenuhi target pemanasan global,” ujar Nicke dalam dialog 'Sustainable Finance For Climate Transition' di Bali, Kamis (14/7).
Sebagai BUMN Energi, kata Nicke, Pertamina telah mengalokasikan Capex (Capital expenditure) sebesar 14 persen dari total dana investasi untuk menyukseskan transisi energi di Indonesia.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata investasi perusahaan energi dunia untuk energi terbarukan sebesar 4,3 persen.
“Mengatasi perubahan iklim merupakan salah satu strategi sustainability Pertamina, dengan target penurunan emisi 30 persen pada tahun 2030 atau di atas target NDC Indonesia pada tahun 2030," tegas Nicke.