Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cegah Penularan Covid-19, Anak-anak Penderita Komorbid Asma Harus Menghindari Hal Ini

Jumat, 21 Agustus 2020 – 21:33 WIB
Cegah Penularan Covid-19, Anak-anak Penderita Komorbid Asma Harus Menghindari Hal Ini - JPNN.COM
Ilustrasi petugas medis saat menangani pasien terinfeksi virus corona. Foto: ANTARA/Teuku Dedi Iskandar

jpnn.com, SURABAYA - Komorbid atau penyakit penyerta asma termasuk salah satu faktor risiko besar terjadinya kematian pada pasien positif covid-19.

Asma bisa diderita semua usia, mulai dewasa hingga anak-anak. Ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Annis Catur Adi mengatakan, asma merupakan penyakit yang mempunyai predisposisi genetik, dipengaruhi oleh faktor lingkungan prenatal dan pot natal dan juga adanya faktor alergi.

"Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam memulai sensitisasi seseorang yang mempunyai bakat alergi. Sementara, Faktor lingkungan post natal adalah diet ibu dan bayi, alergen hirup, polutan dalam rumah, dan infeksi," kata Catur.

Menurut Catur, asma yang disebabkan alergi makanan sangat tinggi pada awal kehidupan dan mulai menurun setelah usia 3 tahun. Alergi makanan selanjutnya akan berkembang menjadi alergi saluran nafas dan asma.

Untuk mencegah hal tersebut, dapat dilakukan modifikasi diet bersifat alergenik selama beberapa tahun pertama kehidupan. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya alergi terhadap makanan.

Penyebab alergi makanan biasanya adalah protein yang masuk dalam tubuh dan bereaksi dengan sistem kekebalan tubuh.

Adapun jenis makanan yang terkadang menyebabkan alergi pada anak-anak adalah susu sapi, telur, perkedel, gandum, serta hidangan laut seperti ikan, udang serta kerang.

"Sementara yang harus dihindari bila disebabkan oleh lingkungan adalah penyebab yang menjadi pemicu kambuh, tergantung alergi lingkungan berdebu, dingin, dan lainnya harus dikendalikan dan dihindari," jelasnya.

Pasien asma termasuk salah satu faktor risiko besar terjadinya kematian pada pasien positif covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News