Cegah Radikalisme dan Terorisme, Pupuk Indonesia Gandeng BNPT
jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang Sinergitas Pencegahan Tindak Pidana Terorisme.
Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Sestama BNPT, Dedi Sambowo, yang disaksikan Ketua BNPT Boy Rafli Amar di Kementerian BUMN, Senin (10/10).
“Ini merupakan tindak lanjut dari Pupuk Indonesia dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan BNPT tentang sinergitas pencegahan terorisme di Pupuk Indonesia Grup,” ungkap Bakir.
Bakir menilai penandatangan perjanjian kerja sama ini sangat penting bagi Pupuk Indonesia Grup. Pasalnya, Pupuk Indonesia memiliki pabrik amoniak dan urea yang menyandang status objek vital nasional.
Menurut Bakir, pabrik tersebut tidak hanya menghasilkan komoditas yang strategis, tetapi dalam kegiatan operasinya juga sangat sensitif dan mengandung risiko yang sangat tinggi.
Adapun tujuan dari penandatanganan perjanjian kerja sama ini untuk meningkatkan peran baik BNPT maupun Pupuk Indonesia, sesuai dengan fungsi masing-masing dalam sinergitas pencegahan tindak pidana terorisme.
“Kami tentunya ingin menciptakan lingkungan kerja yang baik, jauh dari terorisme, dan tidak ada cikal bakal terorisme,” jelas Bakir.
Untuk mendukung hal tersebut, Bakir meminta kepada para jajaran BNPT untuk memberikan sosialisasi terkait dengan pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Pupuk Indonesia Grup.