Cegah Radikalisme dengan Wawasan Kebangsaan
Yaitu anti-Pancasila, intoleransi, anti-NKRI dan paham takfiri alias suka mengafir-kafirkan sesama muslim yang bukan kelompoknya.
Dia menambahkan, paham radikal yang negatif melihat dan memanfaatkan berbagai peluang untuk menyebarkan propaganda, terutama melalui media sosial.
"Mari kita isi kehidupan ini dengan kebaikan. Mari kita bersama-sama rapatkan barisan. Mari kita bersama-sama membangun bangsa agar tidak ada lagi tempat bagi radikalisme,” tutur Suhardi.
Rektor UGM Panut Mulyono menyambut baik kuliah umum yang diberikan Suhardi.
"Sebab, BNPT yang tahu bagaimana kondisi dan perkembangan kelompok radikal teroris. Apa yang disampaikan oleh kepala BNPT tentang resonansi kebangsaan dan bahaya radikalisme sangat penting untuk menyakinkan kepada mahasiswa baru akan jati diri UGM,” ungkap Panut. (jpnn)