Cegah Terorisme, TNI-Polri Bakal Menyusuri Gunung...
Terkait antisipasi masuknya orang asing ke Malut, TNI Polri dan Pemda akan mengoptimalkan peran dari Babinkamtibmas, Babinsa serta lurah ataupun kepala desa di masing-masing tempat. “Pendatang-pendatang itu harus wajib lapor ke RT, RW atau lurah dan kepala desa sehingga semuanya bisa terpantau. Sekarang kami dan TNI sudah mulai operasi gabungan,” ungkap Kapolda.
Jenderal bintang satu itu berharap, masyarakat Malut yang masih menyimpan senjata api pasca kerusuhan beberapa tahun silam agar diserahkan ke aparat desa atau aparat keamanan terdekat. “Sejauh ini kami sudah menerima 5 senjata di Halmahera,” akunya.
Sementara, Danrem 152 Babullah, Kolonel (Inf) Sachono menungkapkan, hingga kini pihaknya belum mendeteksi lokasi-lokasi yang bakal dijadikan sebagai basis pelatihan kelompok teroris. Namun begitu, Sachono mengaku, berdasarkan catatan masa lampau, masuknya kelompok radikal tersebut melalui Halmahera Utara (Halut).
“Kalau dilihat dari sejarah, mereka itu masuknya lewat Halut. Jadi diindikasikan kemungkinan titik rawan berada di Halut,” terangnya.
Mengantisipasi hal tersebut, Danrem menyatakan, akan diperkuat dengan latihan bersama antata TNI Polri. “Kami akan latihan bersama, termasuk TNI AL untuk antisipasi kemungkinan mana saja yang akan dijadikan basis latihan mereka. Termasuk bila ada ancaman dari luar itu kita sudah bisa mengetahui dan sudah bisa antisipasi,” tukasnya.
Sahcono menyatakan, dalam waktu dekat, pihaknya bersam Polda akan meninjau langsung menelusuri lokasi pegunungan dan hutan di Halmahera. “Saya sudah koordinasi dengan Kapolda, waktu dekat akan kami telusuri gunung dan hutan di Halmahera untuk mengetahui kemungkinan lokasi mereka,” terangnya.
Perwira TNI tiga bunga itu menambahkan, penjagaan pengamanan tidak hanya dilakukan di darat saja, melainkan juga dilakukan di laut.“Kami bersama TNI AL juga selalu bersinergi, TNI AL juga selalu melakukan penjagaan di laut, apa lagi di daerah perbatasan seperti Morotai,” pungkasnya.(tr-04/jfr)