Cerita Bu Mega tentang Bung Karno sebagai Kutu Buku dan Poliglot karena Membaca
Ibu dari M Rizki Pratama, M Prananda Prabowo dan Puan Maharani itu juga menyinggung soal ayahnya yang dikenal sebagai poliglot. Bung Karno menguasai berbagai bahasa asing termasuk Belanda, Inggris dan Jerman.
Oleh karena itu Bung Karno juga mampu menjadi penggagas Konferensi Asia Afrika. Bung Karno mampu menggubah bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang kala itu masih terjajah.
Megawati menambahkan, di kamar Bung Karno juga banyak buku berserakan. Menteri Agama Kabinet Dwikora KH Saifuddin Zuhri pernah menyaksikan sendiri kamar Bung Karno yang sangat berantakan karena buku di mana-mana.
"Kamarnya besar sekali peninggalan Belanda. Ada tempat tidur dan sebelahnya adalah buku. Beliau akan tahu kalau ada yang ambil bukunya, bahkan pindah sedikit akan ditanyakan. Karena ada tatanya, dinomori sesuai ingatan dia," papar Megawati.
Bung Karno juga menyimpan bukunya di toilet. "Di toilet ada rak kecil dua tingkat yang kami tahu sebagai tempat bacaannya. Yang di atas jangan sedikit pun bergeser. Yang di bawah adalah yang akan dibaca," sambung Megawati.
Pemilik nama Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri itu pun mengharapkan para pemuda membaca buku-buku karya Bung Karno. Salah satunya ialah buku Indonesia Menggugat yang berisi pemikiran Bung Karno tentang kondisi bangsa yang menghadapi kolonialisme.
"Bagi saya, membaca buku Bung Karno, selain membuka jendela dunia, juga mengekstraksi pikiran-pikiran dari banyak tokoh-tokoh dunia yang dikenal beliau dari buku-bukunya," ulas Megawati.(tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: