Cerita dari Kampung Sekitar Istana Cipanas
jpnn.com, CIANJUR - Megahnya Istana Kepresidenan di Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur tidak berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi dan sosial hampir seluruh warga yang tinggal di sekitar istana.
Hampir rata-rata masyarakat yang berada di Kampung Sindangsari, Desa Cipanas itu memiliki kehidupan yang beragam. Seperti halnya Dede. Lelaki yang umurnya hampir menyentuh angka setengah abad itu mengakui kehidupannya dibilang cukup. Pemasukannya per hari pun didapat dari berjualan makanan ringan, untuk menafkahi istrinya dan anakanaknya.
”Tidak ada pengaruh sama sekali hidup di dekat istana negara ini. Ada yang berkecukupan, ada juga yang sangat sederhana. Hanya yang pasti, hampir semua warga Kampung Sindangsari ini menempati tanah milik negara,” ungkapnya kepada Radar Cianjur, Jumat (3/5) lalu.
Menurut warga yang sudah hampir sepuluh tahun hidup di dekat istana itu mengaku, warga di kampungnya rata-rata memiliki kendaraan bermotor. Minimal sebuah motor untuk aktivitas sehari-hari. Sementara dari segi politik saat Pemilu 2019 kemarin semisal, warga disini (Istana Cipanas, red) tidak berpengaruh.
”Artinya, jika orang lain berpandangan hidup di dekat istana negara itu berbeda dengan warga lain, atau bahkan menyangkanya enak, itu salah. Saat pemilu, warga di sini cukup banyak yang golput, tidak percaya dengan pemerintah yang ada,” jelasnya.
Kehidupan Kampung Sindangsari, Desa Cipanas. Foto: dari Radar Cianjur
Sementara untuk kehidupan bersosial, ia membeberkan, hidup di dekat istana itu acuh tak acuh. Kebanyakan warga hidup dengan pilihan masing-masing, tidak menghiraukan dengan adanya istana negara.
Lebih lanjut ia mengatakan, hampir 80 persen warga, hidup dengan berjualan di pasar. Sisanya bekerja swasta, guru atau pegawai.