Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerita Dua Mantan Komandan Paspampres Kawal Presiden dan Wapres

Mega Senang Jajan Kuliner, Soeharto Penuh Ancaman

Minggu, 14 September 2014 – 18:37 WIB
Cerita Dua Mantan Komandan Paspampres Kawal Presiden dan Wapres - JPNN.COM
KEHORMATAN: Nono Sampono blusukan ke kampung-kampung saat kampanye pencalonan dirinya sebagai cawagub dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. (Ferry/IndoposJPNN)

’’Mengawal presiden di tengah-tengah gelombang massa anti-Soeharto itu ya bisa dibayangkan seperti apa mencekamnya,” kata Tono yang sempat berkiprah di Partai Nasdem itu.

Soeharto sampai di Cendana, tingkat ketegangan belum mengendur. Menjelang pengumuman pengunduran diri Soeharto, Tono memberikan brifing keamanan kepada seluruh keluarga Soeharto, termasuk para cucunya. Saat Presiden Soeharto membacakan pidato pengunduran diri pada 21 Mei 1998, Tono tetap mendampinginya.

Pada hari yang sama, Habibie dilantik untuk menggantikan Soeharto. Pelantikan Habibie itu berimbas pada keberadaan Grup A Paspampres yang dipimpin Tono. Atas perintah Habibie, pasukan pimpinan Tono dilikuidasi dan dikembalikan ke kesatuan asal. Mereka digantikan pasukan grup B yang semula mengawal wakil presiden (Habibie).

Seusai pergantian kepemimpinan nasional, ketegangan belum mereda. Bahkan, sempat terjadi insiden di  kompleks istana kepresidenan pada 22 Mei 1998, sehari setelah Soeharto lengser. Sebuah jip dengan tanda tiga bintang militer menerobos masuk ke halaman Sekretariat Negara. Ternyata penumpang jip tersebut adalah Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto. Prabowo datang berseragam militer lengkap dengan pistol di pinggang. Kedatangan Prabowo cukup mengejutkan. Namun, Tono memastikan bahwa kehadiran Prabowo tidak membahayakan karena yang bersangkutan bersedia menyerahkan senjata.

Tono menuturkan, sekalipun kondisi mencekam selama setahun dirinya menjadi Danpaspampres, ada juga saat-saat Presiden Soeharto melepas penat dengan berolahraga. Salah satu olahraga yang digemari Soeharto adalah golf.

”Tapi, kalau beliau golf, kami tidak memakai iring-iringan mobil yang jumlahnya bisa sampai 20-an. Cukup dua atau tiga mobil untuk mengantar beliau golf,” katanya. (Sekaring Ratri Adaninggar/ari)

Sejak terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan (dapil) Maluku, aktivitas Nono Sampono semakin padat. Bertemu

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close