Cerita Kepahlawanan Lionel Messi di Santiago Bernabeu
jpnn.com, MADRID - Setelah puasa mencetak gol di Santiago Bernabeu sejak Maret 2014, Lionel Messi berbuka dengan yang manis. Tak hanya satu gol, Messi mencetak dua, merobek-robek hati Madridista (fan Real Madrid), Senin (24/4) dini hari WIB.
Barcelona datang berkunjung ke markas Madrid di Santiago Bernabeu untuk melakoni laga sarat gengsi dan emosi bernama El Clasico.
Status tamu sebelum laga adalah peringkat kedua klasemen La Liga sementara. Barca berjarak tiga poin (72-75) dengan Madrid. Si tuan rumah bahkan masih mengantongi satu laga tunda melawan Celta Vigo.
El Clasico kali ini akhirnya berakhir dramatis. Sukacita buat Barca, derita untuk Madrid. Barca menang 3-2 melawan sepuluh pemain Madrid. Ya, tuan rumah ditinggal sang kapten Sergio Ramos yang kena kartu merah.
Di puncak klasemen sementara kini, Barca unggul dari Madrid. Meski sama-sama memiliki nilai 75, Lionel Messi Cs berhak di puncak karena unggul head to head dan juga agregat gol di liga.
Tak bisa dibantah, Messi lah aktor dari drama El Clasico kali ini.
Sejak peluit tanda duel dimulai berbunyi, Messi sudah mulai menari. Setiap gerakannya adalah ancaman. Mulutnya bahkan harus berdarah terkena siku bek kiri Madrid, Marcelo. Hampir sekitar sepuluh menit, Messi harus sibuk.
Sambil terus bermain, tangannya bergantian memegang sejenis kapas di mulutnya untuk mengurangi kucuran darah. Berkali-kali Messi terjatuh diterjang dan dijegal.