Cerita Leni, Keluar dari Jeratan Rentenir, Berhasil Mengangkat Perekonomian Keluarga
“Setiap ada masalah ketika cerita ke BRI selalu ada solusinya. Pengajuan juga hanya beberapa menit, mudah sekali. BRI orangnya ramah-ramah,” ujarnya.
BRI pertama kali memberinya kucuran dana Rp 3 juta, untuk yang kedua, dia mengajukan permodalan UMi sebesar Rp 6 juta. “Itu dananya saya pakai modal bertani dan selebihnya untuk jualan,” imbuhnya.
Menurutnya, sedikit-demi sedikit perekonomi keluarga Leni mulai terangkat. Selain bertani dan berdagang pakaian, Leni juga mengajar sekolah PAUD.
Leni pun berterima kasih kepada BRI dan berharap selalu mempertahankan layanan prima bagi semua nasabah dari segala golongan ekonomi.
Terlebih bagi golongan ekonomi bawah yang rentan terhadap jerat rentenir, Leni berharap BRI bisa menjadi solusi terdepan.
“Saya sangat puas atas pelayanan bagus dari BRI. Saya berharap BRI dapat terus memberikan layanan terbaik untuk semua kalangan. Rakyat kecil mohon dibantu lepas dari rentenir,” ujar Leni.
BRI berupaya terus memperluas jangkauannya dalam mengucurkan kredit segmen mikro. Hal ini tercermin dari jumlah nasabah pinjaman segmen mikro BRI yang melonjak 13,5 persen yoy dari 11,7 juta pada 2020 menjadi 13,3 juta pada 2021.
Strategi BRI dalam menjaring segmen mikro semakin kuat berkat peran perseroan sebagai pemimpin Holding UMi. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian kini pun terkonsolidasi bersama BRI mengembangkan potensi di segmen ultra mikro dan mikro.