Cerita Novi Amalia, Antara Depresi dan Berurusan Polisi
"Di Mapolsek pun Novi terus mengamuk. Kami akhirnya menghubungi petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Dinas Sosial DKI Jakarta," ujarnya.
Novi kemudian ditangani pihak Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat. Saat dijumpai wartawan, Novi tampak ceria. Dengan santai, ia menceritakan bagaimana bisa berakhir di panti sosial setelah dilaporkan mengamuk.
Novi bercerita, pada Kamis (8/12) dini hari, ia baru saja pulang berpesta. Namun, sesampainya di depan rumah kosnya di Jalan Tebet Timur Dalam I, Novi enggan masuk dan beristirahat.
"Intinya teman aku nyuruh masuk ke kos, tapi aku belum mau, jadi berdebat biasa aja, tarik-tarikan," kata Novi.
Novi merahasiakan teman indekosnya itu. Ia hanya menyatakan bahwa dirinya tak senang dipaksa pulang karena ia masih mau keluar.
Maka sejak Kamis pagi, Novi berkeliling daerah kosnya dengan taksi. "Aku inget, pokoknya tiba-tiba dari kos itu aku dibawa sama polisi," katanya.
Novi merasa warga agak berlebihan membawanya ke polisi. Sebab, ia tidak merasa mengganggu ketertiban dan hanya berdebat dengan temannya.
Dia tidak berharap kejadian ini sampai mengakibatkan dirinya diperiksa polisi.