Cerita Pak Rinto hingga Bisa Memimpin Brand Steak Lokal dengan Ratusan Cabang, Bikin Kagum
“Perjuangan yang saya tempuh dari bawah tidaklah mudah. Selain perlu waktu yang panjang, untuk mencapai kesuksesan juga butuh keikhlasan, apalagi saya masuk sebagai staf outlet yang bertugas mencuci hotplate tahun 2000,” cerita Rinto.
Ditambahkannya, ketekunan dan semangat terus belajar menguasai bidang lain seperti waiters, kasir, cooking membuat dirinya naik ke jenjang lebih tinggi.
Mulai dari supervisor hingga menjadi manajer operasional di Semarang, dan berhasil membuka 3 outlet dalam tempo 1 tahun.
"Alhamdulillah, saya diberi amanah dan tanggung jawab lebih besar lagi menjadi direktur. Ini titik di mana saat ini merupakan buah hasil dari dream, pray dan action (Ikthiar) saya,” kata Rinto.
Namun, yang jauh lebih membuat dirinya merasa bersyukur adalah perusahaan ini selalu mengedepankan sisi spiritual leadership kepada semua karyawannya.
Perusahaan menciptakan sebuah budaya dengan program spiritual company, yang mana semua pekerjaan diniatkan untuk ibadah.
"Sehingga hasil yang kami dapatkan adalah keberkahan,” ujar penggemar klub bola Chelsea itu.
Rinto juga membeberkan tiga prinsip hidup yang selalu dipegangnya, yakni jujur, amanah, dan terus belajar. (esy/jpnn)