Cerita tentang Prajurit TNI Bikin Ratusan Milisi Bersenjata di Kongo Menyerah
jpnn.com, JAKARTA - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam misi perdamaian di PBB kembali menjadi sorotan dunia.
Penyebabnya adalah Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda di Republik Demokratik Kongo yang berhasil membuat ratusan milisi bersenjata Perci Aigle pimpinan Daniel Kikudji Leani menyerahkan diri.
Peristiwa itu terjadi tanpa pertempuran, tetapi melalui sebuah operasi persuasif yang dibangun TNI dalam kegiatan Civil Military Coordination (Cimic) di Desa Milunda Ilunga, Kongo.
Tercatat sebanyak 112 milisi menyerahkan diri dan menyerahkan senjata mereka. Di antaranya adalah 2 pucuk senjata jenis AK-47, 2 buah magasin, 17 busur panah, 24 anak panah, 3 buah kapak dan berbagai senjata tajam lainnya.
“Menyerahnya 112 orang ex-combatant dari milisi Perci Aigle yang dipimpin oleh Mr. Daniel Kikudji Leani, dilatarbelakangi seringnya intensitas patroli dan kegiatan Civil and Military Coordination," ujar Kolonel (Inf) Daniel Lumbanraja selaku komandan Satgas (Dansatgas) Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de L'Organisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) sebagaimana dinukil laman tni.mil.id.
"Berbagai kegiatan Cimic yang digelar di antaranya berupa pelayanan kesehatan gratis, psikologi lapangan, perpustakaan mini dan sosialisasi penanganan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat Kongo,” katanya.
Pasukan TNI, menurut Daniel, melaksanakan pendekatan dan komunikasi secara intensif kepada milisi Perci Aigle, kepala kampung dan masyarakat.
Selain itu, juga dihadiri oleh Perwakilan FARDC Buzito serta staf Disarmament Demobilization Repatriation Reintegration and Resettelement (DDR/RR).