Cerita Rajis saat Anggota Densus 88 Datang untuk Menangkap Anaknya
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa Abu Arkam yang juga memiliki nama lain yakni Muhammad Al Indunisy diamankan di Jalan Durian III, Tanjung Redeb sekira Pukul 09.20 Wita di rumah salah seorang temannya.
“Terduga ini kelahiran Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 22 Juli 2000, dan tinggal bersama orangtuanya di Tanjung Redeb,” jelas Dedi.
Perwira Tinggi (Pati) Polisi berpangkat bintang satu itu mengatakan, keterangan yang diperoleh penyidik dari terduga Abu Arkam diketahui berencana ikut merampok sebuah bank.
Dengan penangkapan Abu Arkam, jumlah sementara terduga jaringan Jamaah Ansharut Tauhid (JAD) teroris Sibolga, Sumut, yang berhasil diamankan Densus 88 mencapai 8 orang yang ditangkap dalam 10 hari terakhir di lokasi berbeda.
“Ia merencanakan ikut amaliah merampok bank sebagai modal utama untuk melakukan jihad thaghut. Sebelumnya kami amankan R alias Putra Syuhada di Lampung pada 9 Maret lalu,” tuturnya.
Sementara itu, Rajis (43) orangtua Abu Arkam, mengaku kaget karena sama sekali tidak tahu menahu anaknya masuk jaringan teroris. Apalagi anaknya tersebut dikenal sebagai sosok pendiam, dan rajin beribadah.
“Saya didatangi anggota polisi dan ada yang mengaku dari Densus 88, mau periksa rumah, saya persilakan saja mereka melakukan pemeriksaan. Ada tiga mobil yang datang ke sini (rumah,red.),” ujarnya saat ditemui Berau Post di rumahnya, Rabu (20/3) malam.
Dari pemeriksaan yang dilakukan Densus di rumah tersebut, Rajis juga mengakui tidak ditemukan benda apapun yang mencurigakan. Lebih jauh, Rajis mengatakan anaknya tersebut baru 1 tahun setengah tinggal bersama dia di Berau.