Cetak Muslimpreneur, Program Kampus Bisnis Umar Usman Layak Diperhitungkan
Sebagaimana diketahui juga, saat ini telah terjadi kekhawatiran terhadap resesi ekonomi secara global yang berdampak pada Indonesia.
Hal ini selaras dengan masih berlanjutnya inflasi yang memicu kenaikan suku bunga acuan bank sentral secara agresif.
Sejumlah lembaga dan pakar memproyeksi, perekonomian global akan masuk jurang resesi pada 2023. Salah satu upaya untuk bertahan dari ancaman resesi ini adalah dengan menjadi pengusaha.
Merujuk kepada salah satu hadits Nabi Muhammad SAW bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui perniagaan (perdagangan).
Data Kementerian Perindustrian pada 2021 menyebutkan selama satu dekade perjuangan melahirkan muslimpreneur pengusaha di Indonesia mencapai 3,55% atau sekitar 9,7 juta jiwa dari total populasi penduduk tanah air yang berjumlah 273 juta orang.
Jumlah itu sudah melebihi angka minimal pengusaha di negara berkembang, sebagaimana mengacu pada penelitian Mc. Celland, Harvard University, sebuah negara akan mencapai tingkat kemakmuran jika minimal 2% jumlah penduduknya merupakan entrepreneur.
Namun, jika melihat pertumbuhan pengusaha di berbagai negara Asia, seperti Singapura (8,7%), Jepang (10%), dan Malaysia (6%), tentu Indonesia masih terbilang cukup jauh tertinggal.
Data Kemendagri pada 2021 menyebutkan penduduk muslim Indonesia saat ini tercatat sebanyak 237 juta jiwa atau setara dengan 86,9%. Namun, 10 pengusaha yang meraih kekayaan tertinggi di Indonesia hanya satu yang muslim.