Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Chandra, Ade, dan Johan Tersingkir

Tak Lolos Seleksi Pimpinan KPK, Diduga karena Nyanyian Nazaruddin

Jumat, 29 Juli 2011 – 08:38 WIB
Chandra, Ade, dan Johan Tersingkir - JPNN.COM
KPK SETENGAH HATI : Massa dari Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak) melakukan aksi unjukrasa dengan membawa baliho bergambar orang yang dinilai pelaku korupsi, di Jalan depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/7). Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap KPK yang dinilai hanya mengulur waktu dan tebang pilih dalam menuntaskan kasus korupsi. Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka
Nazaruddin kembali mengirim beberapa rentetan SMS pada 30 April. "Pak mau saya antar kemana CD percakapan. Anatara bapak dan Ari Muladi. Biar hancur. Kita semua," tulis Nazaruddin dalam beberapa SMS. Merasa tak digubris, akhirnya Nazaruddin kembali mengirim pesan singkat untuk mengajak Ade bertemu. "Saya mau ketemu kapan bisa pak."

Ade mengaku dirinya tidak menggubris ajakan Nazaruddin, dan itulah kali terakhir hubungan Ade dengan Nazaruddin. Pria asal Bandung ini tetap yakin bahwa dirinya tidak bersalah. Sebab, tidak ada satupun tuduhan Nazaruddin yang menyatakan dirinya menerima uang suap.

Semua tuduhan hanya tentang adanya pertemuan, adanya rekaman percakapan yang sebenarnya sudah lagu lama. "Dalam konteks pertemuan, saya tidak bersalah. Kan Nazaruddin saat itu anggota Komisi III yang bermitra dengan kami. Selain itu saya juga tidak mengintervensi kasusnya," lanjutnya.

Mengenai pertemuan antara dirinya dengan Nazaruddin di sebuah restoran kawasan Casablanca, Ade mengaku sebenarnya bukan hanya Johan yang mengetahuinya. Dia menyebut, Chandra juga mengetahui pertemuan itu. Sebelum berangkat, Ade menghubungi Chandra untuk memberi tahu bahwa ada anggota Komisi III yang mengajaknya bertemu. Chandra pun mengizinkannya.

JAKARTA - Strategi Nazaruddin yang terus bernyanyi dan menyeret para petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar efektif. Buktinya, selain

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News