Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Chelsea

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 05 Maret 2022 – 19:49 WIB
Chelsea - JPNN.COM
The Shed Wall di stadion kandang Chelsea, Stamford Bridge, London. Foto: dokumen JPNN.com

Selama hampir 20 tahun di bawah kepemilikan Abramovich, Chelsea menjadi salah satu klub paling digdaya di dunia, lima kali menjuarai Premier Leagu, dua kali jawara Liga Champions, dan sekali menjadi juara dunia.

Abramovich menjadi salah satu taipan terkaya di Rusia karena kedekatanya dengan rezim Vladimir Putin. Pada 1990, Uni Soviet sebagai induk Rusia ambruk. Negara-negara kecil yang disatukan di bawa rezim komunis Uni Soviet bubar dan memerdekakan diri.

Perusahaan-perusahaan milik negara dilego dengan harga murah kepada kroni-kroni rezim baru. Abramovich menjadi salah satu pengusaha yang kejatuhan durian dari rezeki swastanisasi itu.

Kedekatannya dengan rezim baru membuatnya menjadi salah satu sultan super crazy rich. Putin menjadi presiden Rusia sejak 2002 sampai sekarang.

Dengan undang-undang yang baru, Putin bisa berkuasa sampai sepuluh tahun ke depan, bahkan lebih. Dengan usianya yang sekarang 68 tahun, Putin bisa menjadi presiden seumur hidup.

Putin menyerang Ukraina karena negara tetangganya itu ingin bergabung dengan NATO yang notebene musuh Rusia. NATO dan Amerika enggan perang terbuka melawan Putin.

Sebagai gantinya, Rusia akan diisolasi dengan sanksi embargo ekonomi. Harta kekayaan Rusia dan pengusaha-pengusahany yang menjadi kroni rezim akan dibekukan di seluruh Eropa.

Di situlah Abramovich terkena getahnya. Mumpung Chelsea belum dibekukan dan disita, dia pun cepat-cepat melegonya.

Perang membawa akibat terhadap sepak bola. Itulah perang global yang terjadi di era globalisasi seperti sekarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News