China dan Reklamasi yang Bikin Runyam Situasi di LCS
Oleh: Mohammad Anthoni, wartawan senior LKBN Antara (1990-2019)Bagi ASEAN, yang di dalamnya Indonesia menjadi salah satu anggota, isu LCS telah menyebabkan perpecahan di antara beberapa anggotanya. Sebelum bertambah rumit, negara-negara ASEAN perlu meningkatkan solidaritas, persatuan dan peran sentral, nilai-nilai fundamental telah dan akan terus memastikan keberhasilan ASEAN.
Perhimpunan bangsa di Asia Tenggara ini sedang mencoba untuk membangun komunitas yang nyata berorientasi kepada rakyat melalui peningkatan integrasi ASEAN yang lebih besar, pelaksanaan yang efektif dari rencana kerja sama untuk membawa manfaat dan dampak pada kehidupan rakyat di kawasan. Oleh karena itu jika tidak diselesaikan, isu LCS akan memengaruhi perkembangan organisasi ini di masa depan.
ASEAN beranggotakan 10 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar.
ASEAN dan China harus segera mencapai Code of Conduct (CoC) yang koheren, komprehensif, dan berarti dan menjadi alat yang efektif untuk mencegah konflik, menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan dan keselamatan di laut. Pada masa mendatang, ASEAN harus melakukan upaya lebih lanjut untuk memperkuat dialog dan konsultasi dengan China.
Dalam hal ini, Vietnam --bersama dengan negara penuntut lainnya-- menyadari bahwa mereka tidak dapat lagi menghadapi serangan China sendirian. Ekspansi angkatan laut Beijing yang ambisius, militerisasi reklamasi, dan operasi penangkapan ikan mega-trawler menghadang Hanoi dan negara-negara regional lainnya di LCS.
Sumber daya minyak dan gas, menipisnya keanekaragaman hayati, menyusutnya stok ikan, dan keamanan secara keseluruhan –-semuanya berkontribusi pada semakin pentingnya kawasan LCS.
LCS adalah pintu gerbang yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Samudra Pasifik dan terkait erat dengan negara-negara ASEAN, sehingga menjaga lingkungan yang damai di perairan itu sangat penting bagi negara-negara di AsiaTenggara.
China dan organisasi atau negara-negara regional, khususnya anggota-anggota ASEAN, dihadapkan kepada sebuah tantangan konflik LCS.