China Disebut Tengah Bangun Kamp Pengungsi di Perbatasan Korut
Laporan tersebut berawal dari uji coba nuklir beberapa tahun belakangan dan peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara, yang pada gilirannya telah dipicu oleh ancaman dari Presiden AS Donald Trump bahwa "Semua opsi dipertimbangkan".
Rudal balistik terbaru Korea Utara adalah yang paling jauh jangkauannya, dengan para ahli global memeringatkan rezim tiran tersebut berada di jalur yang tepat untuk bisa menjangkau, " tempat mana pun di dunia ini" dengan serangan nuklir.
Keputusan yang dinilai masuk akal
Sebuah nomor telepon yang diberikan pada laporan yang bocor tersebut tidak menjawab, dan seorang juru bicara dari kelompok China Mobile merujuk masalah tersebut kepada Menteri Luar Negeri, yang belum bisa memberikan komentar.
Meski demikian, pada Rabu (13/12/2017) malam, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, sempat ditanyai mengenai laporan terpisah yang dikeluarkan oleh Menlu AS -Rex Tillerson -untuk membahas persiapan Beijing dalam mengatasi eksodus massal warga Korea Utara ke negara tersebut jikaterjadi bencana di semenanjung itu.
Lu mengatakan kepada wartawan bahwa ia "tidak tahu" tentang apapun yang dikatakan oleh Tillerson, namun ia tidak menyangkal Beijing sedang mempersiapkan situasi seperti itu, namun mempertahankan denuklirisasi adalah tujuan Beijing.
Belum mungkin untuk memverifikasi sendiri validitas dokumen asli tiga halaman itu, namun analis mengatakan format yang digunakan, bahasa yang digunakan, tingkat rincian dan kutipan dari manajer perusahaan Changbai dengan nama Shenhai Fu - yang memiliki akun media sosial profesional China Mobile -dan juga fakta bahwa dokumen aslinya telah benar-benar dimusnahkan, membuat banyak orang menyimpulkan bahwa laporan tersebut asli.
"Saya pikir ini adalah keputusan yang sangat masuk akal dan diharapkan China akan menempatkan rencana kontingensi untuk mengatasi masuknya sejumlah besar pengungsi dari Semenanjung Korea mengingat situasi saat ini," kata pakar China-Korea Dr Leonid Petrov dari Universitas Nasional Australia (ANU).