China Diteror Covid-19, Jenazah Menumpuk di Rumah Kremasi
jpnn.com, SHANGHAI - Sejumlah rumah duka di Kota Shanghai, China, diisukan kewalahan melayani permintaan kremasi jenazah dalam beberapa hari terakhir saat kasus COVID-19 sedang melonjak.
Menurut informasi yang beredar luas secara daring, sejumlah rumah duka terpaksa mengkremasi dua atau lebih mayat dalam satu insinerator.
Otoritas Shanghai, yang dibantu aparat kepolisian setempat, bergerak untuk mengecek situasi di lapangan dan melakukan tindakan hukum terhadap pelaku pelanggaran.
Biro Urusan Sipil (CAB) Kota Shanghai dalam keterangan persnya, Minggu (1/1), memastikan bahwa pengoperasian peralatan pengabuan jenazah di sejumlah rumah duka sesuai standar nasional.
Standar itu, sebut CAB, satu insinerator untuk satu jenazah.
"Martabat mendiang dan keluarga tetap terjaga. Situasi seperti yang beredar di internet tidak pernah terjadi di rumah duka mana pun," demikian dinyatakan CAB.
Pihaknya mengakui jumlah kasus positif COVID-19 terus bertambah sehingga memicu peningkatan jumlah kematian di China.
CAB dan instansi terkait menyatakan telah bekerja keras untuk mengatur dan mengatasi pelanggaran di kalangan pelaku usaha kremasi, termasuk isu soal kewalahan dan tingginya tarif kremasi.