China Longgarkan Nol Covid-19, Respons Warga Mengejutkan
jpnn.com - Pelonggaran secara signifikan kebijakan ketat "nol-COVID" China yang diumumkan pada Rabu di tengah berlanjutnya penyebaran virus corona telah memicu kebingungan dan kecemasan di kalangan masyarakat.
Kebingungan di tengah pelonggaran kebijakan itu diwarnai dengan kondisi obat flu yang habis diborong dan otoritas kesehatan tidak lagi melacak kasus positif COVID.
Langkah-langkah pelonggaran termasuk mengizinkan mereka yang tidak memiliki gejala COVID-19 atau bergejala ringan untuk isolasi mandiri di rumah, alih-alih di fasilitas yang ditunjuk, sehingga meningkatkan permintaan obat-obatan.
Pelonggaran itu menyusul aksi protes nasional yang jarang terjadi di China terhadap aturan penguncian dan pembatasan ketat lainnya pada akhir November.
Banyak warga menyambut langkah-langkah terbaru pelonggaran itu tetapi pada saat yang sama khawatir tentang tingkat infeksi.
Orang yang bepergian melintasi wilayah China tidak lagi diperiksa status negatif COVID-nya, dan untuk masuk ke banyak ruang publik pun tidak lagi perlu menunjukkan hasil tes negatif pada aplikasi di ponsel.
Namun, beberapa tempat di Beijing termasuk restoran masih mensyaratkan hasil tes negatif yang dikeluarkan dalam 48 jam terakhir sehingga masih banyak orang mengantre untuk tes PCR gratis.
Selama beberapa hari terakhir, sejumlah orang mengeluh bahwa hasil tes mereka tidak muncul di aplikasi, dan otoritas kesehatan menjelaskan bahwa hal itu karena mereka diduga positif COVID.