China Tuding Australia Tiupkan Mentalitas Perang Dingin Untuk Perkuat Pengaruh Di Pasifik
Beberapa hari menjelang penyelenggaraan KTT APEC, China telah memperingatkan "mentalitas perang dingin" sedang bertiup ke arah Pasifik sebagai respon dari janji Australia untuk meningkatkan pengaruhnya di wilayah tersebut.
Komentar keras ini menambah ketegangan menjelang pelaksanaan KTT APEC, yang akan diadakan pada akhir pekan ini di Port Morseby, Papua Nugini, dan akan dihadiri oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Presiden China Xi Jinping.
Komentar ni menyusul kebijakan "Pivot (Pusat Perhatian) ke Pasifik" yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Pemerintah Australia, dimana PM Scott Morrison menjanjikan hubungan pertahanan dan keamanan yang lebih erat dengan tetangga-tetangga Australia di Pasifik sebagai benteng melawan pengaruh China yang meningkat.
"Wilayah-wilayah di Pulau Pasifik bukanlah kawasan bagi pengaruh negara manapun," kata Wakil Menteri Luar Negeri Zheng Zeguang kepada para wartawan di Beijing.
Dia juga mendesak Australia untuk "secara obyektif melihat hubungan antara China dan negara-negara Kepulauan Pasifik dan untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan mentalitas "zero-sum game (kemenangan satu pihak berarti kekalahan bagi pihal lain) yang keduanya ketinggalan jaman."
Zheng juga memperingatkan bahwa kerja sama China dengan negara-negara Pasifik tidak dapat diblokir, mengumumkan bahwa Presiden China Xi Jinping akan bertemu dengan para pemimpin dari delapan negara Pasifik dalam pertemuan sebelum KTT APEC di Port Moresby.
"Negara-negara lain seharusnya tidak menghalangi kerjasama dan pertukaran persahabatan China dengan negara-negara lain di kepulauan Pasific," kata Zheng.
"Tentu saja, mereka tidak punya cara untuk menghalangi kerja sama ini dan pertukaran ini."