Christina Sunardi, Dosen Gamelan di University of Washington, Seattle, AS
Beli Gender dari Klaten, Kangen Makan SotoKamis, 19 Mei 2011 – 08:08 WIB
Semua berawal pada 1997. Saat itu Christina berstatus mahasiswi di University of California, Berkeley. Dia mengambil jurusan musik. Dalam sebuah kesempatan, dia mengikuti program pertukaran mahasiswa dengan Indonesia. Jadilah dia menapakkan kakinya di Jogjakarta.
Kecintaannya akan musik-musik etnik semakin membahana selama dirinya tinggal di Kota Gudeg itu. Dia seakan berada di tempat yang pas untuk belajar gamelan. Maklum, Jogjakarta adalah salah satu daerah di mana gamelan masih sangat eksis. "Saya suka suaranya. Sangat lembut," ungkap Christina tentang latar belakang kecintaannya pada gamelan.
Dasar pencinta musik, Christina tak hanya belajar gamelan. Dia juga mempelajari ragam musik lain di Nusantara. Mulai Bali sampai Sunda. Tak hanya musik, dia juga mendalami seni tari dari daerah-daerah tersebut. Alhasil, perempuan yang mengaku lahir pada Selasa Pahing itu menguasai beberapa jenis tarian. Sebut saja kecak, remo, dan jaipong.