Christine Hakim Napak Tilas Tanah Kelahiran Bareng Tim Ekspedisi Batanghari
“Bintang film juga punya kewajiban untuk menyampaikan kebaikan. Syiar itu tidak harus semata bertakbir, syiar itu kan menyampaikan kebaikan termasuk dalam memelihara ciptaan Tuhan ini, alam semesta. Jambi ini kaya, loh dan kita dititipkan Tuhan untuk menjaga dan merawatnya,“ ujarnya saat melihat jalan kayu yang hanya tinggal satu-satunya yang tak jauh dari rumahnya.
Tidak hanya Christine, Mahendra pun sangat bangga dengan adanya tim Ekspedisi Batanghari, Kenduri Swarnabhumi.
Menurutnya, tim itu telah mendorong masyarakat untuk melestarikan lingkungan dan kebudayaan.
“Warga di Sungai Batanghari mulai menjaga adat untuk menjaga sungai. Dan memberikan sanksi kepada orang-orang yang melanggar adat. Jadi, ini hal yang baik. Harapannya besar sekali, menjaga alam dan menjaga budaya,” katanya.
Dia pun mengatakan Kenduri Swarnabhumi dan Ekspedisi Sungai Batanghari yang digelar Kemendikbudristek merupakan salah satu upaya mendorong masyarakat menjaga alam dan kebudayaan.
“Kita ingin peran itu, masyarakat bisa mengembalikan harapan dan menjaga alam. Festival-festival itu, di samping kebudayaan tetapi juga mengangkat isu lingkungan. Seperti Ekspedisi Batanghari ‘yok bareng-bareng bersama masyarakat.’ Gubernur Jambi juga akan mengeluarkan Pergubnya setelah ada piagam Batanghari tahun lalu sebagai hasil dari Kenduri Swarnabhumi yang disepakati masyarakat adat untuk menjaga sungai,” katanya.
Tidak hanya sekadar menikmati dan menyampaikan keasrian Mangrove Pangkal Babu, Mahendra, Christine bersama rombongnya turut menanam pohon di lokasi itu. Mereka berdua tidak ragu terjun di lahan basah dan mempraktikkan penanaman sesuai dengan petunjuk tata cara dari warga lokal.
Kunjungan Mahandera ke hutan bakau ini merupakan bagian dari penutupan Ekspedisi Batanghari dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi tahun 2023.