Cicilan Kredit Rumah di Australia Makin Mahal, Bagaimana Nasib Gubernur Bank Sentral?
Mereka menyewakan rumah kedua, tapi Amber menyebut hasil sewa tidak akan menutupi cicilan rumah dan mereka mungkin terpaksa menjualnya.
"Seperti banyak orang lainnya, kami meminjam berdasarkan kepercayaan bahwa bank sentral itu terlihat seperti orang paling pintar yang mengambil keputusan tentang ekonomi," ucapnya.
"Saat ini masih sulit untuk percaya kalau kita sudah selesai dengan kenaikan suku bunga," katanya.
"Kami sudah mengantisipasi skenario bahwa tingkat suku bunga variabel akan menjadi 7 persen pada akhir tahun. Artinya, rencana untuk pensiun juga tertunda," tambah Amber.
Dia berharap RBA perlu mempertimbangkan kembali cara menyampaikan pesannya, meski masyarakat juga perlu memikirkan dengan hati-hati berapa banyak utang yang mereka ambil dari bank.
"Membeli rumah adalah keputusan finansial terbesar, jadi perlu memiliki jaminan kita mampu membayarnya. Kalau tidak, risiko melepas properti itu sangat tinggi," kata Amber.
Risiko itulah yang kini dihadapinya.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim, simak artikel menarik lainnya dari ABC Indonesia