Cina Tuduh AS Lakukan 'Dumping'
Senin, 14 September 2009 – 05:20 WIB
Sementara itu, pekan lalu, pihak European Central Bank (ECB) telah menyatakan bahwa proteksi yang berlebihan (oleh beberapa negara) bisa mengancam situasi perdagangan dunia, begitu juga dengan proses pemulihan resesi ekonomi global. "Pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat dan pengangguran yang terus meningkat, mendorong sejumlah pemerintahan untuk memberlakukan kebijakan dagang yang ketat, yang pada akhirnya malah bisa berdampak lebih parah terhadap pembatasan-pembatasan dan ketegangan hubungan dagang," ungkap ECB lewat buletin bulanan mereka.
AS sendiri dilaporkan menerapkan tarif impor mulai dari 35 persen terhadap impor ban yang bernilai 1,8 miliar dolar AS dari Cina. Kebijakan ini diambil menyusul keluhan serikat pekerja United Steel terhadap mitra dagang terbesar kedua AS itu (Cina). Sebaliknya, Kementerian Perdagangan Cina, Sabtu (12/9), langsung merespon dan menunjukkan penentangannya terhadap keputusan AS tersebut, serta mengancam akan melaporkannya kepada pihak World Trade Organization (WTO).